SISTEM IMUNITAS
SISTEM IMUNITAS
1.
PENGERTIAN
SISTEM IMUNITAS
Sistem imun adalah sistem pertahanan yang ada pada
tubuh manusia yang berfungsi untuk menjaga manusia dari benda-benda yang asing
bagi tubuh manusia. Pada sistem imun ada istilah yang disebut Imunitas.
Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita terhadap
suatu penyakit. Jadi sistem imun pada tubuh kita mempunyai imunitas terhadap
berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita.
2.
FUNGSI
SISTEM IMUNITAS
·
Pertahanan
·
Homeostasi tubuh
·
Peremajaan
3.
CIRI-CIRI
SISTEM IMUNITAS
·
Sistem ini tidak selektif,artinya semua benda asing
yang masuk ke dalam tubuh akan diserang dan dihancurkan tanpa seleksi
·
Tidak memiliki kemampuan untuk mengingat infeksi
yanterjadi sebelumnya
·
Eksposur menyebabkan respon maksimal segara.
4.
KLASIFIKASI
SISTEM IMUNITAS
Berdasarkan responnya terhadap suatu jenis penyakit,
sistem imun dibagi menjadi 2 macam, yaitu Sistem Imun Non-Spesifik dan Sistem
Imun Spesifik.
1.
Sistem
Imun Non-Spesifik / Innate / Non-Adaptif
Sistem
imun non-spesifik adalah sistem imun yang melawan penyakit dengan cara yang
sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak membeda-bedakan
responnya kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut non-spesifik.
Sistem imun ini bekerja dengan cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan
suatu penyakit.
Sistem
imun non-spesifik punya 4 jenis pertahanan :
a.
Pertahanan
Fisik / Mekanis
Pertahanan
fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa / lendir, silia atau rambut pada
saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin. Pertahanan fisik ini umumnya
melindungi tubuh dari penyakit yang berasal dari lingkungan atau luar tubuh
kita. Pertahanan ini merupakan pelindung pertama pada tubuh kita.
b.
Pertahanan
Biokimia
Pertahanan
biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat kimia yang akan menangani
mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH asam
yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang diproduksi oleh
lambung, air susu, dan saliva.
c.
Pertahanan
Humoral
Pertahanan
ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul yang larut unutk melawan
mikroba. Biasanya molekul yang bekerja adalah molekul yang berada di sekitar
daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh molekul larut yang bekerja pada
pertahanan ini adalah Interferon (IFN), Defensin, Kateisidin, dan Sistem
Komplemen.
d.
Pertahanan
Selular
Pertahanan
ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba. Sel-sel tersebut ada
yang ditemukan pada sirkulasi darah dan ada juga yang di jaringan. Neutrofil, Basofil,
Eusinofil, Monosit, dan sel NK adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa
ditemukan pada sirkulasi darah. Sedangkan sel yang biasa ditemukan pada
jaringan adalah sel Mast, Makrofag dan sel NK.
2.
Sistem
Imun Spesifik / Adaptif
Sistem Imun Spesifik
adalah sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa disebut harus mengenal
dahulu jenis mikroba yang akan ditangani. Sistem imun ini bekerja secara
spesifik karena respon terhadap setiap jenis mikroba berbeda. Karena
membutuhkan pajanan, sistem imun ini membutuhkan waktu yang agak lama untuk
menimbulkan respon. Namun jika sistem imun ini sudah terpajan oleh suatu
mikroba atau penyakit, maka perlindungan yang diberikan dapat bertahan lama
karena sistem imun ini mempunyai memory terhadap pajanan yang didapat. Sistem
imun ini dibagi menjadi 2 :
a.
Sistem
Imun Spesifik Humoral
Yang
paling berperan pada sistem imun spesifik humoral ini ada Sel B atau Limfosit
B. Sel B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel Plasma lalu
menghasilkan Antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari
infeksi ekstraselular, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.
b.
Sistem
Imun Spesifik Selular
Pada
sistem imun ini, sel T atau Limfosit T yang paling berperan. Sel ini juga
berasal dari sumsum tulang, namun dimatangkan di Timus. Fungsi umum sistem imun
ini adalah melawan bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit dan
tumor. Sel T nantinya akan menghasilkan berbagai macam sel, yaitu sel CD4+
(Th1, Th2), CD8+, dan Ts (Th3).
5.
MEKANISME RESPON IMUNITAS
Ketika mikroba masuk ke dalam tubuh manusia, mikroba
tersebut akan melewati 3 lapis pertahanan sistem imun. Pertahanan lapis pertama
berisi sistem imun non-spesifik terutama fisik/mekanis, biokimia, dan humoral.
Pertahanan ini akan mencegah masuknya mikroba masuk ke dalam tubuh. Pertahanan
lapis kedua berisi sistem imun non-spesifik khususnya yang selular.
Pertahanan selular ini nantinya akan mencegah
mikroba yang berhasil masuk ke dalam tubuh dengan menghancurkannya. Pertahanan
ketiga adalah sistem imun spesifik yang telah dibahas di atas. Ini akan
menangani mikroba yang masih belum ditangani oleh sistem imun non-spesifik.
6. BAHAN MAKANAN
YANG DAPAT MENINGKATKAN IMUNITAS
1. Jeruk
Mengatasi
sariawan pasti hal pertama yang ada di benak orang kebanyakanketika ditanya
manfaat jeruk. Tapi tahukah Anda bahwa jeruk merupakansalah satu buah yang
dapat mencegah kanker dan serangan jantung. EnzimLimonid pada jeruk mampu
mencegah kanker tertentu. Enzim Pektin yangada menurunkan LDL (kolestrol
jahat), memperkecil penyumbatan pembuluhdarah dan memperkecil resiko serangan
jantung
2. Semangka
Wajah segar,
bercahaya dan tampak lebih muda terpancar dari orang yangmengkonsumsi buah kaya
air ini secara teratur. Zat bekaroten dalamsemangka mampu menyegarkan kembali
sel-sel layu yang dirusak olehmolekul radikal bebas yang merupakan hasil
sampingan metabolisme tubuh.Likopen yang ada dalam semangka dapat menyusutkan
resiko kanker mulutrahim dan kanker pankreas pada wanita. Sebuah hasil
penelitian di Indiamenunjukkan, likopen dapat menambah jumlah sperma pada
laki-lakiterutama yang struktur spermanya tidak normal dan pergerakannya lamban
3. Kedelai
Dalam kacang
kedelai terdapat Isoflavon, enzim yang memiliki fungsi miriphormon estrogen,
sehingga dapat mencegah keropos tulang. Kedelai jugatermasuk makanan pengganti
protein tinggi yang ideal, karena takmengandung asam lemak jenuh sehingga
mengurangi resiko serangan jantung
4.
Brokoli
Sulforaphan,
zat antioksidan pada brokoli dapat membantu tubuh untukmenghilangkan atau
menetralkan zat penyebab kanker, karsinogenik. Zatbekarotin di dalam brokoli
mampu mencegah kanker usus besar danpayudara, juga tekanan darah tinggi
5.
Kangkung
Kangkung kan
membuat ngantuk! Mitos ini sudah lama beredar dimasyarakat, tapi sebenarnya
kangkung mengandung zat untukmeningkatkan ketahanan tubuh. Bersifat anti racun,
anti radang danmengandung protein, kalsium juga karoten ini dapat melancarkan
air seni.Bagi ibu hamil juga berguna untuk mengatasi mual di awal kehamilan
6.
Belimbing
Buah ini
mengandung serat makanan, vitamin A dan C juga kalium. Zat-zattersebut menjaga
kenormalan fungsi organ pencernaan, sistim pembuluhdarah dan jantung. Bagi
orang yang mempunyai tekanan darah dan kolestroltinggi sangat disarankan untuk
mengkonsumsi belimbing.
7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM
IMUNITAS
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem imun, yaitu
:
·
Usia
·
Jenis kelamin
·
Lingkungan
KELAINAN,
TEKNOLOGI DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM INMUNITAS
A.
KELAINAN PADA
SISTEM IMUNITAS
1.
Alergi
Alergi (hipersensitif) disebabkan oleh respons
kebal terhadap beberapa antigen. Antigen-antigen yang dapat menimbulkan suatu
tanggapan alergi dikenal sebagai allergen (penyebab alergi).
2.
penolakan transplantasi
System kekebalan mengenali dan
menyerang apapun yang secara normal berbeda dari unsur yang ada di dalam tubuh
seseorang, bahkan unsur yang hanya sedikit berbeda, seperti organ dan jaringan
yang dicangkokkan. Penolakan transplantasi dapat dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu penolakan hiperakut, akut, dan kronis.
3. AIDS
(Acquired Immunodeficiency syndrome)
Suatu
penyebab infeksi yang menurunkan kekebalan secara fatal adalah HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Virus tersebut menyebabkan kasus AIDS dengan
menginfeksi dan secara cepat menghancurkan sel-sel T penolong. AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu sindrom menurunnya system kekebalan
tubuh. AIDS termasuk penyakit menular seksual (PMS)
B.
TENOLOGI PADA SISTEM
IMUNITAS
a.
Imunisasi BCG
Vaksinasi BCG memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak
berumur 2 bulan. Vaksin ini mengandung bakteri Bacillus calmette-guerrin
hidup yang dilemahkan, sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/dosis.
b.
Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah suatu
vaksin three in one yang melindungi tubuh terhadap difteri, pertusis, dan
tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan
dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis (batuk
rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk
hebat yang menetap serta bunyi per-napasan yang melengking. Pertusis
berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat
sehingga anak tidak dapat bernapas, serta makan atau minum. Pertusis juga dapat
menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang, dan kerusakan
otak. Teta-nus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada
rahang serta kejang.
c.
Imunisasi DT
Imunisasi DT memberikan kekebalan
aktif terhadap toksin yang dihasil-kan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus.
Vaksin DT dibuat untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh
atau tidak perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima
imunisasi difteri dan tetanus.
d.
Imunisasi TT
Imunisasi tetanus (TT, tetanus
toksoid) memberikan kekebalan aktif ter-hadap penyakit tetanus. ATS (Anti
Tetanus Serum) juga dapat digunakan untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun
pengobatan penyakit teta-nus.
e.
Imunisasi campak
Imunisasi campak memberikan
kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan
sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih.
f.
Imunisasi MMR
Imunisasi MMR memberi perlindungan
terhadap campak, gondongan, dan campak Jerman. Imunisasi ini
disuntikkan sebanyak 2 kali. Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk,
hidung meler, dan mata berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan
pneumonia. Campak juga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti
pembengkakan otak dan bahkan kematian. Gondongan menyebabkan demam, sakit
kepala, dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur utama yang
disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis (infeksi pada selaput
otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak.
Kadang gondongan juga menyebabkan
pembengkakan pada buah zakar sehingga terjadi kemandulan. Campak Jerman
(Rubella) menyebabkan demam ringan, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah
bening leher. Rubella juga bisa menyebabkan pembengkakan otak atau
gangguan perdarahan.
g. Imunisasi
Hib
Imunisasi Hib membantu dalam mencegah infeksi
oleh Haemophilus in uenza tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan
meningitis, pneumonia, dan infeksi tenggorokan berat yang bisa
menyebabkan anak tersedak.
h.
Imunisasi varisella
Imunisasi varisella memberikan
perlindungan terhadap cacar air. Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang
membentuk lepuhan, kemudian secara perlahan mengering dan membentuk keropeng
yang akan mengelupas.
i.
Imunisasi HBV
Imunisasi HBV memberikan kekebalan
terhadap hepatitis B. Hepatitis B adalah suatu infeksi hati yang bisa
menyebabkan kanker hati dan kematian.
j.
Imunisasi pneumokokus konjugata
Imunisasi pneumokokus
konjugata melindungi anak terhadap sejenis bakteri yang sering menyebabkan
infeksi telinga. Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius,
seperti meningitis dan bak-teremia (infeksi darah).
C.
GAYA HIDUP SAHAT PADA SISTEM IMUNITAS
·
Tidak merokok
·
Makan makanan yang banyak mengandung buah, sayur,
biji-bijian utuh (whole grain), dan lemak tidak jenuh (low saturated fat)
·
Olahraga teratur
·
Berat badan ideal
·
Menjaga tekanan darah
·
Jaga konsumsi alkohol (jika anda mengkonsumsi)
secukupnya saja
·
Cukup istirahat
·
Pencegahan terhadap infeksi secara umum (higienitas :
cuci tangan, proses memasak yang matang)
·
Lakukan tes kesehatan secara berkala sesuai umur dan
faktor resiko
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar: