SISTEM REPRODUKSI
MAKALAH BIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
DISUSUN OLEH: NURULIA SINTA DEWI (XI
IPA 2)
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SMA NEGERI 2 WONOSARI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SISTEM REPRODUKSI
A.
ALAT
REPRODUKSI PRIA
Alat kelamin dalam pria terdiri atas:
a.
Testes
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam
suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak
diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa)
dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung
pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
b.
Saluran reproduksi
-
Epididimis, yaitu saluran panjang
berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap
testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri.
Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis
ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.
-
Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan
lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar
prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke
kantung sperma (vesicula seminalis).
c.
Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar
kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
-
Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah
sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan
berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.
-
Kelenjar prostat: getah yang
dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
-
Kelenjar bulbo uretra:
menghasilkan getah
-
Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra.
Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan
membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar
melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
d.
Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua
fungsi, yaitu:
-
sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica
urinaria) keluar tubuh
-
sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong
semen.
Alat kelamin
luar pria terdiri atas:
a.
Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi
adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra
berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga
darah (korpus cavernosum).
Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka
penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah
penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria
mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu
dalam keadaan sehat.
b.
Scrotum
Merupakan
kantung tempat kedua testis berada.
B.
ALAT REPRODUKSI WANITA
a.
Ovarium (indung telur)
Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan,
didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan
kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum)
yang disebut folikel.
b.
Saluran reproduksi
-
Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah
sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut
infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk
menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.
-
Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya
memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut
leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan
jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan
epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak
menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu
pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan
pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan
peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.
-
Vagina, merupakan akhir dari saluran
kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi
wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ
ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu
melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina
mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang
penting ialah glandula Bartholini.
KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP
SEHAT PADA SISTEM REPRODUKSI
A.
KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Kelainan pada sistem reproduksi
manusia dapat disebabkab oleh berbagai faktor, yaitu faktor dari luar maupun
dari dalam. Yang dari luar misalnya karena masuknya bakteri atau virus. Berikut
ini beberapa kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia:
1. Sindrom Premenstrual
Sindrom Premenstrual adalah keadaan
dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa
pedih, dan nyeri payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi.
Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi, progesterone rendah, gangguan
metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin tinggi, dan gangguan psikis.
2. Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan
mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain gangguan produksi hormon testosterone, kelainan psikis, penyakit
diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.
3. Amenore
Penyakit ini mengacu pada suatu
kondisi di mana seorang individu gagal untuk menstruasi. Ada dua jenis
amenorrhea amenore primer dan sekunder. Amenore primer adalah keterlambatan
siklus menstruasi abnormal, sedangkan amenore sekunder terjadi pada wanita yang
belum mencapai usia premenopause.
4. Oligomenore
Oligomenore adalah
kondisi yang ditandai oleh celah yang berkepanjangan antara dua menstruasi.
Biasanya seorang wanita menstruasi setiap 25-30 hari, meskipun dalam
oligomenore, perempuan hanya mengalami menstruasi selama 4 sampai 9 kali dalam
setahun. Kondisi ini disebabkan karena kekurangan estrogen dan dapat
mengakibatkan kemandulan.
5. Gonorea
Gonorea merupakan penyakit infeksi
akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi, tulang,
faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya
saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah bermutasi
sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu, penyakit ini harus
segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya nanah
berwarna kuning kehijauan dari uretra.
6. Endometriosis
Kelainan ini terjadi ketika endometrium
yang biasanya di garis rahim tumbuh di tempat lain. Serbuan yang paling umum
adalah tuba falopi, jaringan lapisan panggul wanita dan ovarium. Masalah
terjadi karena darah biasanya melewati selama menstruasi yang terperangkap dari
lapisan pengungsi, dan mengiritasi jaringan sekitarnya.
7. Prostatis
Prostatis adalah peradangan pada
prostat yang sering disertai dengan peradangan uretra. Gejalanya berupa
pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit
buang air kecil.
8. Sindrom Ovarium polikistik
Sindroma ovarium polikistik (PCOS)
mengacu pada kondisi ovarium wanita. Penyakit ini, menyebabkan ovarium membesar
dan ditutupi oleh sejumlah kista kecil. Jenis penyakit ini adalah gangguan
hormonal yang umum pada wanita usia reproduksi. Hal ini ditandai dengan periode
menstruasi yang abnormal dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Jika tidak
terdiagnosa pada tahap awal dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan
berisiko.
9. Erosi serviks
Erosi serviks adalah
kondisi di mana borok terbentuk di daerah leher rahim. Hal ini ditandai dengan
bintik-bintik merah dan pink cerah, sekitar pembukaan serviks. Selama awal
penyakit, potongan lendir dibuang oleh tubuh. Hal ini kemudian ditindaklanjuti
dengan berbagai tingkat tindakan perbaikan.
10. Cervicitis
Cervicitis adalah peradangan serviks
uterus. Kelenjar lendir banyak terbentuk di wilayah ini yang menjaga vagina
dilumasi. Meskipun demikian, ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan mikroba dan bakteri lainnya. Dengan demikian, infeksi pada vagina
dapat ditularkan ke servik uterus yang pada akhirnya menyebabkan peradangan
leher rahim.
11. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Treponema
palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat
berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder
menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan tetapi sifilis tersier
menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah,
hati.
12. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan
pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus)
yaitu keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Gardnertella vaginalis.
Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
13. Demam Panas Karena Baru Melahirkan
Demam
panas karena baru melahirkan dikenal sebagai demam nifas seperti itu terjadi dalam
waktu 10 hari melahirkan atau keguguran. Plasenta baku menjadi sangat rentan
terhadap luka dan infeksi setelah pemisahan. Hal ini ditandai dengan demam yang
sangat tinggi, dan memerlukan perhatian medis.
14. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Acquired berarti
diperoleh, Immune Deficiency berarti
kekebalan yang rapuh, Syndrome
berarti kumpulan gejala yang timbul bersamaan. Jadi, AIDS mempunyai arti
menurunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah
sekali terserang penyakit yang berbahaya.
B. TEKNOLOGI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REPRODUKSI
Untuk membantu mengatasi
masalah reproduksi, berbagai pengetahuan tentang teknologi telah berkembang
sangat pesat. Teknologi tersebut antara lain:
1. Intracytoplasmic Sperm Injection
Intracytoplasmic Sperm Injection merupakan
terapan teknologi dengan metode dan prosedur yang lebih canggih. Satu sel
sperma disuntikkan langsung ke sebuah sel telur. Metode tersebut lebih efektif
pada seorang laki-laki yang mempunyai beberapa masalah kesuburan.
2. Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan merupakan terapan teknologi yang
dilakukan dengan cara memasukkan sperma ke dalam vagina oleh seorang ahli
kesehatan. Sperma biasanya berasal dari pasangannya (suami). Inseminasi buatan
dilakukan terhadap perempuan yang suaminya mempunyai jumlah sperma yang
sedikit. Sebuah variasi dari inseminasi buatan adalah penggunaan obat-obatan
yang dapat merangsang ovari. Selanjutnya, sperma donor ditempatkan di dalam
uterus, dekat vagina.
3. Bayi Tabung
Bayi Tabung merupakan terapan teknologi
biasa dilakukan terhadap perempuan (istri) yang sel telurnya tidak dapat turun
ke dalam oviduk. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh infeksi atau kelainan
bawaan sehingga saluran tersebut tersumbat. Pada bayi tabung, proses pembuahan
terjadi di luar kandungan, yaitu di dalam cawan laboratorium. Telur yang belum
matang diambil dari ovarium dengan suatu alat, kemudian dimatangkan dalam cawan
dengan obat penyubur. Selanjutnya, sel telur yang sudah matang direaksikan
dengan sperma. Setelah dua sampai empat hari, embrio siap diimplantasi ke
rahim.
4. Pengontrolan Kehamilan
Pengontrolan
kehamilan merupakan suatu terapan teknologi untuk
mengontrol kehamilan. Pengontrolan kehamilan dapat dilakukan dengan cara
menggunakan alat kontrasepsi (alat pencegah kehamilan). Untuk mencegah
kehamilan, meski tidak 100% tingkat keberhasilannya, beberapa ibu menggunakan
obat-obatan pencegah kehamilan. Reaksi obat tersebut meliputi rintangan mekanis
terhadap lintasan sperma. Beberapa jenis spermisida dalam bentuk busa, jeli,
atau tablet merupakan bahan kimia yang dapat mematikan sperma.
C. GAYA HIDUP
SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
Banyak yang dapat kita lakukan untuk
hidup secara sehat supaya dapat terhindar dari berbagai macam penyakit pada
sistem reproduksi. Gaya hidup sehat yang dapat kita lakukan diantaranya:
1. Kebersihan Pakaian Dalam
Seharusnya dalam sehari, minimal
mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu,
pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika
tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar
pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap
orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.
2. Menghindari Menggunakan Celana Dalam dan
Celana Jeans yang Ketat
Memakai celana dalam dan celana
jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan kulit susah
untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat,
lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi
pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta
testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan
pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
3. Pemakaian Pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak
dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan ketika
keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti dari pada
menggunakan pantyliner tiap hari.
4. Membersihkan Alat Kelamin Setelah Buang Air
Kecil atau Besar
Usahakan untuk selalu membersihkan
bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan
air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah
masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan
dengan air bersih.
5. Pemeriksaan Rutin
Usahakan untuk selalu melakukan
pemeriksaan rutin pada alat kelamin sangat diperlukan. Bagi pria pemeriksaan
testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
Kenali
ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis.
Dengan
menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis.
Waspadai
jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis.
Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
Jika
terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa nyaman segera
konsulultasikan kepada dokter.
Jika ada
perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada
alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.
6. Mengganti Pembalut Secara Teratur
Bagi para wanita yang sedang menstruasi
atau haid untuk supaya tidak malas mengganti pembalut karena ketika menstruasi
kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah
merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti
setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan
lupa, bersihkan vagina sebelum mengganti pembalut.
7. Merawat rambut yang Tumbuh di Sekitar Alat
Kelamin
Perawatan bulu disarankan untuk
dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur. Namun
sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur
khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas.
Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna
untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta
menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina. Sehingga perlu rajin
menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar: